Banda Aceh – Pemerintah Indonesia sedang gencar melakukan penanganan stunting. Percepatan penurunan stunting bahkan menjadi salah satu program prioritas nasional.
Pemerintah menargetkan angka Stunting pada tahun 2024 mendatang turun ke angka 14%. Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting tahun 2022 turun 11,4% atau 21,6% dari 24,4% pada tahun 2021.
Disampaikan Kemenkes RI, seperti dilansir CNBCIndonesia, Jumat 27 Januari 2023, turunnya angka prevelensi stunting tahun 2022 lalu tidak terlepas dari upaya pemerintah yang terus melakukan skrining anemia terhadap ibu-ibu hamil.
Pemerintah terus memberikan penambahan darah bagi remaja putri dan ibu hamil, membantu pertumbuhan balita, mendorong pemberian ASI eksklusif serta melakukan edukasi kepada masyarakat.
Pemerintah menargetkan angka Stunting bisa turun 3% setiap tahunnya. Namun di tahun 2022 ternyata angka Stunting hanya turun 2,8% karena adanya dampak dari pandemi Covid-19.
Provinsi Aceh sendiri termasuk salah satu penyumbang Stunting tertinggi di Indonesia, yang berada pada angka 31,2%. Sedangkan Bali menjadi provinsi dengan angka Stunting terendah.
Berikut data 5 Provinsi dengan angka stunting tertinggi dan terendah tahun 2022.

Untuk diketahui, dampak stunting bukan hanya urusan tinggi badan, tetapi yang paling berbahaya yaitu rendahnya kemampuan anak untuk belajar, dan munculnya penyakit-penyakit kronis yang gampang masuk ke tubuh anak.
Sebagai informasi, sebelumnya survei prevalensi stunting Indonesia dilakukan setiap 3 tahun hingga 5 tahun sekali. Namun sejak 2021 Menteri Kesehatan meminta agar survei prevalensi stunting dilakukan setiap tahun.
Sumber: CNBCIndonesia