Aceh Besar-PT Bank BTPN Syariah Tbk, menemui Ita Risna, nasabah inspiratif di Gampong Lambaro Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar, Selasa, (14/03/2023).
Hadir pada temu nasabah itu, Corporate & Marketing Communication Head PT Bank BTPN Syariah Tbk , Ainul Yaqin, Business Coach Area Barat Selatan-Aceh, Dwi Charnila.
Usaha yang digeluti Ita Risna adalah kue tradisional dan kuliner khas Aceh uang diberi nama Dexta Kue. Ia berasal dari Panton Labu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara.
Bangunan semi permanen berukuran 4 x 8 Meter persegi itu, berada di tepi Jalan Banda Aceh Medan, tepatnya di Gampong Lambaro Samahani, Kecamatan Kuta Malaka, Kabupaten Aceh Besar.
Corporate & Marketing Communication Head, Ainul Yaqin, kepada Media Pers, mengatakan, Ita Risna merupakan sederet nasabah inspiratif yang tersebar di seluruh penjuru tanah air.
“Ibu Ita ini kita sebut sebagai nasabah inspiratif, karena sudah menunjukkan prilaku-prilaku unggul yang dibangun sejak awal BTPN Syariah memperkenalkan bisnis kepadanya,” ujar Ainul Yaqin.
Ia menjelaskan, tujuan utama dari bisnis BTPN Syariah memberikan pembiayaan terhadap nasabah inklusi itu adalah untuk membangun prilaku unggul yang disebut Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras dan Saling Bantu (BDKS).
“Nah, ibu Ita ini adalah sosok yang sudah memiliki karkter-karkter unggul. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, namun juga untuk lingkungan sekitarnya dalam melakukan pemberdayaan,” terang Ainul Yaqin.
Yang pasti, kata Ainul Yaqin, BTPN Syariah hadir di 2.600 Kecamatan di Indonesia, fokus utamanya adalah memberikan empat akses utama terhadap masyarakat inklusi Indonesia.
Akses pertama, sebut Ainul Yaqin, akses keuangan atau modal usaha yang digunakan untuk melakukan usaha-usaha produktif. Intinya tidak ada pembiayaan dari BTPN Syariah untuk tujuan konsumtif.
Kedua, katanya lagi, akses pengetahuan. Karena sebagaimana diketahui, biaya atau uang tanpa ilmu oengetahuan akan menjadi sia-sia. Dan BTPN Syariah, bahkan sebelum menjadi nasabah harus melalui tahapan yang disebut pelatihan dasar keanggotaan.
“Pelatihan dasar keanggotaan itu bertujuan agar kandidat nasabah kami memahami bagaimana cara mengelola keuangan, sehingga pembiayaan yang didapatkan di BTPN Syariah tidak menjadi sia-sia pula,” katanya lagi.
Ketiga, sambung dia, akses barang atau kebutuhan. Nah, ini sedang dikembangkan di pulau Jawa. Akses ini untuk memudahkan nasabah pembiayaan BTPN Syariah mendapatkan kebutuhan-kebutuhan mereka dengan harga yang bersaing tanpa harus melakukan aktivitas yang berlebihan.
“Jadi mereka hanya tinggal menunggu dirumah saja, dan akses tersebut menggunakan tekhnologi yang kita sebut warung tepat,” jelasnya.
Akses berikutnya, kata Ainul Yaqin, terkait akses pasar. Dimana BTPN Syariah memberikan kesempatan kepada nasabah yang telah memiliki produksi yang tepat untuk diperkenalkan ke marketplease.
“Untuk akses ke tiga dan ke empat itu, kita memiliki BTPN Syariah Ventura. Sehingga, BTPN Syariah Ventura ini akan menjadi partner kepada startup-startup yang bisa membantu BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi di Indonesia,” tambahnya. []