Buwas Ungkap Stok Beras Bulog Kritis, Gudang Kosong

Jakarta – Beras Bulog sedang kritis, bahkan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas menyebut kondisi gudang Bulog saat ini kosong.

Alasan mengapa gudang Bulog kosong, karena saat ini Bulog sedang menjalankan menyalurkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 Kg kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Para KPM itu akan memperoleh bantuan beras Bulog selama 3 bulan atau setara 630 ribu ton beras. Ditambah, dengan kondisi stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang memang sudah sedikit.

Hal itu disebabkan karena Bulog kesulitan menyerap gabah dari para petani, sehingga serapan beras untuk CBP setiap harinya menjadi sangat sedikit.

“Kalau dibilang kosong dengan jumlah kekuatan simpan gudang Bulog 3,6 juta ton beras, ya kosong. Tapi kan sesuai dengan kebutuhan. Bulog tidak bisa ngisi banyak banyak karena harus ada perintah dari negara,” ujar Buwas.

Hal itu disampaikan Buwas saat ditemui di Kanwil Perum Bulog Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis 6 April 2023.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal menuturkan bahwa stok CBP per hari ini ialah di atas 300 ribu ton. “Cukup untuk penyaluran, stok ini kan dinamis. stok per hari ini di atas 300 ribu ton,” ungkap Iqbal.

Dia membenarkan bahwa nantinya stok 300 ribu ton tersebut akan dikurangi dengan 210 ribu ton kebutuhan untuk bantuan pangan 2023, namun stok CBP bersifat dinamis dan penyerapan tetap masih berjalan terus hingga masa panen usai.

“Memang dikurangi 200 ribu ton, tapi kan penyerapan jalan terus, jadi per hari ini di atas 300 ribu ton. Stok itu dinamis, ada keluar ada masuk itu penting,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengungkapkan, penyerapan untuk stok CBP per hari (5/4/2023) sudah masuk 130 ribu ton, dan jumlah tersebut akan terus bertambah setiap harinya.

“Cukup, penyerapan kita sudah mengalami peningkatan, per hari kemarin sudah 130 ribu ton, dan ini terus bertambah. Dari kemarin Sekitar 230 ribu ton, ini sudah nambah cukup banyak,” ucap Suyamto.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *