For-JAK Kritik Pembangunan Aceh Jalan Ditempat dan Tertinggal

Jakarta – Aceh yang dikenal memiliki kekayaan sumberdaya alam dan sebagai daerah modal bagi republik ini, tampaknya sedang tidak baik-baik saja.

Melihat Aceh dari Jakarta, mungkin kalimat ini pula yang tepat atas kondisi pembangunan Aceh selama ini.

Adalah Keluarga Besar Forum Jurnalis Aceh Jakarta (For-JAK). Forum ini ikut mengkritisi soal pembangunan Aceh selama ini.

Kritikan itu mengemuka disela-sela gelaran buka puasa bersama Keluarga Besar Forum Jurnalis Aceh Jakarta (For-JAK), di Warung Kopi Koetaradja & The Keude Kupi, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (09/04/2023).

Peserta bukber For-JAK mengungkapkan keprihatinannya melihat pembangunan Aceh yang selama ini terkesan jalan di tempat dan sangat tertinggal dari provinsi lain.

“Kita melihat Aceh dari Jakarta sangat terasa ada banyak kekurangan pembangunan di Aceh. Kita juga menyayangkan saat daerah lain lagi sibuk-sibuknya membangun ekonomi, Aceh hanya sibuk dengan isu-isu receh yang tidak produktif,” kata Murizal Hamzah, penulis nasional yang juga penasihat For-JAK.

Menurut Murizal, For-JAK sejatinya mampu menjadi jembatan Aceh ke pemerintah pusat dalam memperjuangkan isu pembangunan.

“Misalnya soal agenda PON [Pekan Olahraga Nasional] XXI. Pemerintah Aceh perlu berkomunikasi lebih intensif dengan Kementerian PUPR. Jangan sampai nanti pembangunan venue di Ladong tidak selesai sebagaimana mestinya,” ujarnya.

Sekretaris Perusahaan LKBN ANTARA, Azhari berharap For-JAK menggelar diskusi rutin mengangkat isu-isu pembangunan Aceh di Jakarta.

“Kita harap For-JAK harus lebih mampu memperjuangkan apa yang bisa diperjuangkan untuk kemajuan Aceh dari Jakarta,” tuturnya.

Peserta juga menyoroti lemahnya pemangku kepentingan di Aceh dalam melobi pemerintah pusat untuk menggolkan kepentingan Aceh di tingkat nasional.

Padahal ada para tokoh-tokoh Aceh di Jakarta yang bisa dijadikan pintu masuk ke lingkungan pemerintah pusat, tapi hal itu tidak dimanfaatkan oleh pejabat pemangku kepentingan di Aceh.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *