Harga Gula di Kota Lhokseumawe Naik, Begini Kata Pedagang

Lhokseumawe-Harga gula pasir di Kota Lhokseumawe, khususnya di Pasar Inpres, Kecamatan Banda Sakti, dikabarkan naik dari kisaran harga sebelumnya Rp.14 ribu menjadi Rp.15 ribu per kilogram.

Sofyan, salah seorang pedagang di Pasar Inpres, mengaku kenaikan harga gula pasir dipicu pasokan dari Medan, Sumatera Utara (Sumut) dan India.

“Saya kira penyebabnya lantaran kita masih bergantung suplai dari negara luar dalam hal ini India,” kata Sofyan, kepada PENAPOST.ID, Jumat (15/09/2023), di Lhokseumawe.

Dia mengatakan, sebelumnya dirinya masih bisa menjual gula dengan harga Rp. 29 ribu per dua kilogram, Namun hari ini tidak bisa lagi.

“Untuk saat ini kalau di grosir masih menjual 15000 ribu per kilogram. Kemarin masih kita kasih 2 kilo Rp.29000, Kalau untuk hari ini tidak bisa lagi,” katanya.

Sofyan juga menjelaskan, naiknya gula pasir saat ini untuk menyesuaikan harga gula yang mencapai Rp. 730 ribu per sak yang sebelumnya masih di angka Rp. 675 ribu hingga Rp.680 ribu.

“Sebelum naik harga gula per sak 675000-680000, hari ini Rp.730 Langsung kita sesuaikan harga,” katanya lagi.

Menurutnya, stok hari ini di usahanya itu tersisa 6 sak, karena kemarin dirinya tidak berani order dikhawatirkan turun lagi. Hasilnya, harga gula terus naik.

“Nah, terkait itu, kita sedang memantau terus kondisi harga gula di pasaran,” sebut Sofyan.

Kenaikan harga gula berimbas ke pedagang kue di Kota Lhokseumawe. Mereka harus memperkecil ukuran adonannya itu.

Seperti diakui Ria (32), warga Gampong Uteunkot, Kecamatan Muara Dua. Harga jual gula pasir yang mahal, membuat ia terpaksa mengurangi adonan kuenya dengan memperkecil ukuran.

Ia berharap pemerintah bisa mencari solusi atas persoalan tersebut karena gula merupakan komoditas utama masyarakat, khususnya seperti dirinya. []

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *