Jakarta – Layanan penyedia pekerja seks komersial (PSK) di Swiss mendapat lonjakan pesanan saat momen Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos berlangsung. Bahkan beberapa mengaku jadwalnya sudah penuh.
Hal tersebut diungkap media Austria Express, Minggu, sebagaimana dikutip dari Russia Today (RT). Sensual Lounge Escort, sebuah penyedia layanan prostitusi untuk semua orientasi seksual, salah satunya.
“Layanan penuh meski harus membayar sebesar US$ 2.500 (sekitar Rp 37 juta) per malam,” tulis media itu, dikutip Selasa (17/1/2023).
“Layanan tidak menerima uang tunai sebagai pembayaran, menawarkan kepada klien pilihan untuk membayar dengan kartu kredit utama atau melalui PayPal,” tulis media itu lagi.
WEF memang merupakan forum ekonomi yang mempertemukan elit global. Bukan hanya kepala negara, eksekutif perusahaan tapi miliuner dan juga kelompok nirlaba berpengaruh.
Tahun ini peserta WEF kembali melakukan tatap muka setelah sebelumnya terhalang Covid-19. Acara berlangsung 16 hingga 20 Januari dengan tema “Cooperation in a Fragmented World”.
“Namun, WEF, juga merupakan puncak bagi bisnis pelacuran di Swiss,” tulis Express lagi seraya menyebut agensi telah membuat situs web khusus untuk konferensi tersebut.
“Pekerja seks menunggu di hotel dan bar yang sering dikunjungi tamu,” tambah media itu lagi.
Laporan senada juga disampaikan Times UK di 2020 lalu. Ini pun menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya pelecehan terhadap wanita yang datang sebagai peserta WEF terakreditasi tahun ini.
Acara pun dilaporkan mulai memperingatkan para wanita untuk tidak keluar sendirian setelah gelap. Ini untuk menghindari “kesalahpahaman” terjadi terutama dengan CEO besar.
“Jika sesuatu terjadi, siapa yang akan dipercaya? Anda atau mereka?” tambah Express lagi.
Perlu diketahui WEF tahun ini mengundang 2.500 delegasi resmi. Namun dengan sejumlah acara di luar kegiatan inti yang dilakukan, termasuk makan malam dan pesta, diyakini acara itu mengundang 30.000 orang datang.
Sumber: CNBCIndonesia