Lhokseumawe-Kabar dugaan penipuan pembelian cash sepeda motor yang disebut-sebut melibatkan eks karyawan Diler di Kota Lhokseumawe, ternyata masih berbuntut panjang.
Lihat saja, seperti pada Senin, (11/09/2023) tadi. Massa yang diperkirakan mencapai ratusan orang itu mendatangi sebuah diler yang berlokasi di Gampong panggoi,kecamatan muara dua kota Lhokseumawe.
Kedatangan massa untuk meminta kejelasan pada pihak manajemen tentang uang yang telah diserahkan sebelumnya kepada bekas karyawan Diler tersebut, guna proses transaksi pembelian sepeda motor.
”Kita menuntut itikad baiknya perusahaan agar memberikan ganti rugi kami untuk dilunasi secara tuntas. Apabila memang tidak dilunasi maka kita menuntut pihak perusahaan untuk memberikan BPKB kepada kami secara langsung,“ ucap Beni, koordinator aksi.
Beni menuturkan, awalnya eks karyawan tersebut memberikan janji manis terhadap konsumen dalam bentuk penawaran untuk memudahkan transaksi pembelian sepeda motor secara Cash dengan mudah.
Namun pihaknya merasa tertipu setelah mereka didatangi pihak Leasing yang mengatakan bahwa unit sepeda motor mereka telah jatuh tempo.
“Dia akan memberikan janji yang manis terhadap konsumen ada penjualan motor secara Cash juga lebih murah sehingga masyarakat termanipulasi dengan bahasa dia,” tuturnya.
Sejauh ini kata Beni, sekitar 90% dari 104 aduan sudah memiliki unit namun 10% dari total korban tersebut sudah memberikan uang secara lunas namun hingga sekarang unit tidak sampai ketangan konsumen .
“Sekitar 90% sudah ada unit, 10% lagi sudah memberikan uang lunas, namun tidak ada unit hingga saat ini, ada atau tidak unit tidak ada kepastian yang jelas kapan akan diberikan, Yang mengalami kerugian untuk saat ini sudah ter data sekitar 104 orang yang baru memberikan laporan 78,” ungkapnya.
“Kita tidak menyebutkan pelaku itu sebagai oknum tetapi karyawan dari perusahaan, karena bentuk transaksinya itu di dalam perusahaan,” paparnya.
Beni selaku koordinator aksi berpesan pada masyarakat agar tidak melakukan transaksi atau membeli sepeda motor pada perusahaan itu. Ia berpendapat bahwa perusahaan tersebut tidak selektif terhadap karyawan.
“Kita berpesan kepada masyarakat agar tidak lagi melakukan transaksi dan membeli unit motor di perusahaan Capella, melihat kondisi hari ini perusahaan ini memang tidak memberikan pelayanan yang baik juga tidak selektif terhadap karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut, itu mengakibatkan kerugian banyak bagi masyarakat,” pungkas Beni.
Ditemui awak media di ruang kerjanya, Pimpinan perusahaan tersebut, memilih bungkam atas aksi yang berlangsung itu. []