Jantho – Pelaksanaan Operasi Pasar Murah gas LPG 3 Kg yang kini berlangsung di beberapa titik dalam wilayah Aceh Besar, semata-mata untuk mempermudah masyarakat mendapatkan gas 3 Kg dengan harga murah, di tengah kondisi harga gas 3 Kg yang melambung saat ini.
Hal itu ditegaskan Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto saat memantau penyaluran gas LPG 3 kg bersubsidi pada Operasi Pasar Murah yang digelar Pertamina di halaman Meunasah Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Selasa pagi, 2 Mei 2023.
“Beberapa waktu lalu kita surati Pertamina agar menyelenggarakan Operasi Pasar Murah gas LPG 3 Kg, karena begitu banyak keluhan terkait harga gas dari masyarakat. Alhamdulillah permintaan kita langsung direspon, hingga direalisasikan gas murah di Aceh Besar,” kata Iswanto.
Menurut Iswanto, Pertamina menggelar operasi pasar murah di 15 lokasi dalam wilayah Aceh Besar. Sejauh ini 5 lokasi diantaranya telah digelar event gas murah 3 Kg.
Lebih lanjut Iswanto menjelaskan, pemerintah akan terus mengontrol dan mengawasi pasar dan pedagang agar harga jual gas LPG tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET).
“Warga tampak antusias mengantre untuk mendapatkan tabung gas murah. Per KK berhak membeli 1 unit tabung gas, sebagai upaya pemerataan,” ujarnya.
Gas LPG 3 kg dalam kegiatan pasar murah itu dijual dengan harga Rp18.000 per tabung. Harga tersebut lebih murah dari yang dijual di pangkalan Rp22.000, apalagi jika dibandingkan dengan harga yang dijual pengecer.
“Di eceran per hari ini dijual Rp35.000 per tabung, jadi sangat bersyukur dengan adanya pasar murah ini,” kata Burhan, salah seorang warga Kecamatan Ingin Jaya yang ikut mengantri untuk membeli gas murah.
Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Wilayah Aceh, Nahrawi Noerdin menuturkan, Operasi Pasar Murah digelar Pertamina di tiga kabupaten/kota, yaitu di Aceh Barat Daya, Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.
Operasi pasar murah digelar jika ada pemerintah daerah yang merespon keluhan masyarakatnya kepada Pertamina. “Pemerintah perlu sering melakukan pengawasan, jika ada temuan maka laporkan pada Pertamina,” ujar pria yang akrab disapa Toke Awi itu.[]