Jakarta– Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana siang ini mendatangi Kementerian Keuangan perihal penjelasan soal transaksi mencurigakan sebesar Rp 300 triliun.
Ivan diketahui hadir pada pukul 14.15 WIB, langsung menuju ruang rapat yang sudah ditunggu oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dan Irjen Awan Nurmawan. Rapat berjalan cukup lama, hingga pukul 16.00 WIB.
“Kami datang ke Kemenkeu, yang merupakan kegiatan rutin PPATK sebagai bentuk sinergitas. Koordinasi ini tiap hari. Tadi statement sudah diketahui transaksi Rp 300 triliun di Kemenkeu,” jelasnya.
Ivan sebelumnya menjelaskan bahwa data yang disampaikan kepada Kemenkeu merupakan hasil analisis.
“Rekapitulasi yang kami sampaikan kepada Kementerian Keuangan RI pada hari ini adalah merupakan daftar seluruh dokumen informasi hasil analisis, beserta jumlah nilai nominal yang terindikasi terkait dengan tindak pidana pencucian uang,” kata Ivan.
Laporan tersebut, kata Ivan tertuang di dalam data individual masing-masing kasus yang telah disampaikan sepanjang kurun waktu 2009-2023.
Ivan bilang, penanganan data serta pemenuhan permintaan informasi dari Kemenkeu oleh PPATK, diprioritaskan khususnya dalam membantu penerimaan negara, serta mendukung Kemenkeu untuk memperkuat akuntabilitas kinerja sebagai bendahara negara.
Laporan yang disuguhkan PPATK, kata Ivan dianalisis secara mendalam atas transaksi keuangan mencurigakan dan/atau laporan lainnya, serta informasi yang diperoleh PPATK dalam rangka menemukan atau mengidentifikasi tindak pidana pencucian uang atau tindak pidana lainnya.
“Hasil analisis adalah penilaian akhir dari analisis yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional untuk ditindaklanjuti dengan pemeriksaan tau disampaikan kepada penyidik atau kementerian/lembaga dan pihak-pihak lainnya yang berwenang,” jelas Ivan. []