Aceh Utara – Berdasarkan informasi dari laman LPSE Aceh Utara, proyek irigasi yang diperkirakan sepanjang 200 meter di Syamtalira Bayu, dikerjakan oleh CV Beule Saba dengan nilai anggaran Rp 1,1 Miliar.
Namun, pekerjaaan proyek irigasi itu tidak memasang papan nama informasi, sehingga membuat masyarakat bingung apakah proyek itu milik pribadi atau milik pemerintah.
Koordinator Tim Percepatan Pembangunan Aceh (PPA), Tris Nugroho Pangabean, kepada PENAPOST.ID mengatakan, tanpa plang nama, kesannya seperti proyek “siluman”.
Ia bahkan menduga pekerjaan proyek irigasi itu terindikasi ada kecurangan. Menurutnya, perlu mempertanyakan kualitas bangunan, apalagi setelah ia melihat retakan pada bangunannya, padahal baru sepekan dibangun.
“Kami harap siapapun yang bekerja (rekanan) perusahaan yang menangani ini segera direspon dan bertindak untuk kelancaran dan ketertiban dalam kegiatan yang tak jelas sumber anggarannya,” ucapnya, Jumat 2 Juni 2023.
Menurut Tris Nugroho Pangabean, dengan tidak masang papan nama saja, hal itu mengangkangi Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
“Baik anggaran dari APBK, APBA, dan APBN selalu ada keterbukaan publik. Saya juga heran akan hal ini, dari orang yang berwenang pun seakan diam saja apa tidak diarahkan?” ujarnya.
Tris berharap kepada pihak berwajib menindaklanjuti kurangnya informasi tentang pekerjaan proyek irigasi tersebut, karena menurutnya bisa menimbulkan kecurigaan masyarakat bahwa pekerjaan itu dikerjakan asal jadi.
“Pihak berwajib harus usut hal ini, apalagi itu sudah timbul retakan, jangan biarkan proyek siluman jadi kebiasaan di Aceh Utara,” tutupnya tegas.
Sebelumnya, Plt Kepala Dinas PUPR Aceh Utara, Jafar, saat dikonfirmasi wartawan via aplikasi chat WhatsApp mengatakan, pihaknya akan memeriksa lebih dulu informasi tersebut.
“Kita cek ke lapangan dulu ya,” balasnya singkat, Kamis 1 Juni 2023.[]
