Usai Makan tapi Tetap Lapar, Mengapa?

Ini Penjelasan Ahli

Jakarta – Selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, makan juga dilakukan untuk mengatasi rasa lapar. Tetapi beberapa orang mengeluhkan masih merasa lapar setelah makan bahkan dengan porsi yang besar.

Kondisi ini seringkali dikhawatirkan menjadi salah satu gejala penyakit tertentu. Rasa lapar yang tak kunjung henti walaupun sudah makan juga dapat merujuk pada obesitas yang mengancam kesehatan.

Ternyata menurut beberapa ahli dan jurnal kesehatan, kondisi ini dapat disebabkan oleh alasan-alasan tertentu. Agar tak salah memahaminya, simak penjelasan para ahli terkait kondisi tersebut.

Berikut ini 5 alasan masih lapar setelah makan menurut Teh Fast 800:

1. Asupan nutrisi yang salah
Makan tidak hanya selalu berkaitan dengan jumlah dan porsinya. Keseimbangan nutrisi juga harus selalu diperhatikan untuk mencukupi kebutuhan tubuh sehari-hari.

Tidak mengonsumsi nutrisi yang tepat menjadi salah satu alasan tubuh akan terus merasa lapar walaupun sudah mengonsumsi makanan sebanyak apapun. Terutama jika makanan yang disantap terlalu tinggi karbohidrat.

Hal ini juga dijelaskan oleh pola diet Mediterania dimana ada beberapa asupan makanan yang disarankan untuk dikonsumsi lebih banyak. Misalnya seperti sayur-sayuran, biji-bijian, gandum utuh hingga minyak zaitun.

2. Tubuh terlalu lelah
Tubuh yang lelah akan sulit untuk mengendalikan dan mengenali kebutuhannya. Termasuk penurunan untuk mengenali rasa lapar dan rasa kenyang secara alami.

Menurut ahli gizi dari program The Fast 800, tubuh yang tidak mendapatkan waktu tidur cukup dan kelelahan akan mengalami fluktuasi untuk mengendalikan nafsu makan. Tubuh yang kurang tidur akan berdampak pada produksi hormon leptin dan ghrelin.

Ghreline yang memicu rasa lapar akan diproduksi lebih banyak daripada leptin yang berfungsi untuk mengendalikan rasa lapar. Hal ini terlihat pada kebiasaan orang-orang yang kekurangan tidur akan lebih menyukai makanan cepat saji daripada makanan sehat.

3. Dehidrasi
Selama ini minum hanya dianggap sebagai cara untuk melepaskan dahaga. Nyatanya, minum memiliki fungsi dan manfaat yang lebih banyak serta kompleks daripada hanya mengatasi rasa haus.

Tubuh yang dehidrasi atau kehausan dapat memberikan sinyal yang salah dan mengirimkan rasa lapar kepada otak. Banyak ahli gizi yang menyarankan untuk selalu minum air mineral sebelum memulai makan agar tubuh mengetahui arti sinyal yang dikirimkan sebenarnya.

Minum air mineral sebelum makan juga dapat mengendalikan nafsu makan sehingga menahan tubuh untuk makan terlalu banyak. Hasilnya, pada sebuah pengamatan orang yang terbiasa minum sebelum makan akan mengonsumsi kalori yang lebih sedikit.

4. Kurang menikmati makanan
Selain makan dengan porsi yang terkendali, makan dengan bijak atau yang juga disebut mindful eating perlu diterapkan. Praktik mindful eating ini menekankan pada fokus menyantap makanan dan tidak menganggapnya sebagai makanan untuk mengatasi lapar saja.

Konsumen dinilai harus memiliki keeratan terhadap makanannya jika ingin mendapatkan dampak positif seperti penyerapan nutrisi yang lebih baik dan sebagainya. Mindful eating menyarankan untuk meminimalisir kegiatan lain yang dilakukan saat makan.

Tubuh diajak untuk fokus menikmati makanan sehingga akan lebih mudah mengenali kapan waktunya berhenti makan setelah merasa kenyang. Pada penelitian tahun 2018 lalu, melakukan kegiatan saat makan ditemukan dapat mengganggu fokus dan meningkatkan peluang untuk makan berlebihan.

5. Makan terlalu cepat
Sebuah penelitian dilakukan pada partisipan wanita sebanyak 30 orang. Penelitian ini sengaja dilakukan untuk melihat efek samping dari makan yang terlalu cepat.

Hasilnya orang-orang yang makan terlalu cepat cenderung mengonsumsi 10% lebih banyak kalori dibandingkan makan yang lebih lambat. Bahkan sebanyak dari partisipan yang makan dengan cepat merasa tidak kenyang walaupun sudah makan banyak.

Hasil dari penelitian yang dilakukan ini menemukan bahwa makan dengan perlahan dapat membantu tubuh mengenali rasa kenyangnya. Makan terlalu cepat juga dikhawatirkan akan mengganggu saluran pencernaan.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *